Monday, November 7, 2016

Analisis Diagram Fishbone Perusahaan Nokia

GAMBAR FISHBONE





PENJELASAN:
1.   Manajemen/MSDM

Keputusan Board CEO lamban dalam menyikapi tren terbaru. Birokrasi yang kompleks dan divisi yang gemuk menyebabkan pengambilan keputusan yang relative lama. Dan manajemen Nokia merasa percaya dengan pencapaian dan lebih memilih untuk berada di keadaan yang sama untuk seterusnya sehingga nokia kurang tanggap pada pesaing yang masuk pasar mereka.
Selain vendor ponsel, Nokia juga merupakan vendor penyedia jaringan infrastruktur (lewat NSN-Nokia Siemens network), kadangkala ponsel yang dihasilkan mengikuti produk teknologi yang diciptakannya, namun kurang mengakomodasi dari produk teknologi vendor jaringan infrastruktur yang berbeda.
Nokia seringkali menjadi pelopor dalam meluncurkan produk terbaru namun tanpa prospek masa depan yang lebih baik. Nokia gagal mengantisipasi, memahami atau mengatur diri untuk menghadapi perubahan zaman. Bahkan bisa dibilang ponsel Nokia terbaru adalah fitur yang siap, namun tidak siap di masa depan.


2.   Produk/Inovasi

Nokia terlalu fokus mengembangkan symbian tanpa memberikan inovasi yang berarti.
Nokia tidak fokus pada pengembangan hardware (phone) saja, usaha Nokia untuk mengambangkan software (Symbian, Megoo) malah membuat Nokia tidak fokus
Strategi mengganti symbian dengan Windows 8 (Microsoft) tidak berhasil, dan membuang hasil dari symbian yang telah memakan banyak biaya.
Salah satu produknya yakni Lumia 900 yang merupakan smartphone berbasis Windows Phone 7 tidak diberi opsi upgrade ke Windows Phone 8, dimana ada perbedaan arsitektur yang sangat mendasar antara Windows Phone 7 dan Windows Phone 8.
Smartphone Ecosystem, Banyaknya Application developer di iPhone dan Android, sehingga user dapat meng-customize aplikasi sesuai kebutuhan. Hal ini tidak ada di Nokia symbian / windows 8. OVistore (kini Nokia Store) tidak mampu menarik para developer untuk menciptakan aplikasi dan game terbaiknya disana.
Tidak adanya Collaborative Innovation yang kuat di Nokia (meskipun akhirnya menggandeng Microsoft), tidak seperti Samsung yang sedari awal sadar ia tak akan mampu melawan kompetensi software Apple. Karena itu ia segera melakukan kolaborasi dengan software Android milik Google.

3.   Pemerintah dan Kondisi Ekonomi

Transisi customer dari mobile phone ke smart phone sangat cepat. Karena persaingan bebas dan juga membuat semua perusahaan termasuk Nokia harus bersaing ketat dengan perusahaan lain. Yang tercepat, termurah dan terbaiklah yang akan menang. Namun nokia tidak siap untuk iitu dan akhirnya mengalami kegagalan bagi perusahaan ini. Persaingan bebas ini juga mengancam nokia mengenai keamanan data/informasi dimana semua akses dilakukan secara bebas dan banyak kecurangan untuk menguntungkan pihak-pihak lain.
Terjadinya krisis keuangan sungguh sangat diluar dugaan banyak kalangan termasuk Nokia. Akibat krisis yang dialami negara Amerika Serikat yang notabenenya adalah negara adidaya yang menjadi acuan bagi negara- negara yang memiliki hubungan dalam sektor ekonomi secara tidak langsung juga terkena imbasnya. Adapun penyebab terjadinya krisis financial ini dapat diuraikan menjadi beberapa hal. Pertama, adalah proses securitasi sub-prime mortgage yang terjadi di Amerika. Kedua, indikator gejolak pasar keuangan global. Bahwa debitur KPR atau ktedit perumahan gagal membayar atau tidak mampu untuk memenuhi kewajibannya yang menyebabkan pada krisis kepercayaan para investor, ini berdampak pada ketatnya pasar keuangan, sedangkan pasar keuangan cash dan menyebar dengan cepat keseluruh pasar keuangan global. Kerugian kredit yang melonjak akibat insolvabilitas dan penutupan operasi beberapa perusahaan keuangan raksasa seperti Lehman Brothers, AIG, dan lainya ini menyebabkan terjadinya pengalihan risiko dan ketatnya likuiditas global. Dengan krisis yang dihadapi oleh negara maju tersebut maka mereka mengeluarkan beberapa kebijakannya diantaranya adalah menurunkan suku bunga, menambah pasokan likuiditas dalam hal ini dolar dipasar uang antar bank, menurunkan GWM atau simpanan wajib di bank sentral masing-masing negara tersebut, menaikkan limit penjaminan simpanan nasabah, dan program penyelamatan system keuangan dengan menyuntikan modal seperti yang dilakukan oleh Inggris dan juga Amerika Serikat.



4.   Pasar/Marketing

Absennya produk yang popular terlalu lama, sehingga menurunkan pamor Nokia dan tergantikan oleh pesaingnya,
iPhone & Android smart phone (Samsung, HTC, LG, dll) dan RIM berhasil mengambil market - Nokia gagal mengambil momentum Smart Phone Booming.
Ketidak unikan Nokia dibanding mobile phone competitor. Smartphone yang berbasis Apple punya keunikan (user experience, high lifestyle), atau smartphone berbasis Android (kaya akan applikasi dan game gratis), demikian pula Smartphone Blackberry (push email, messaging, BBM dan social media). Dan keunikan itu merupakan kekuatan yang menyebabkan mereka dilirik oleh pasar dan akhirnya mampu menggeser Nokia sebagai raja. Nokia yang menyediakan produk produk untuk melayani semua segmen pasar menjadi tidak unik dan ditinggalkan customer/pembeli.
Vendor ponsel China (Huawei, ZTE) dan Korea (Samsung, LG) mengeluarkan smart phone low cost untuk menyaingi kerajaan Nokia di negara berkembang.
Telat melakukan antisipasi menghadapi gempuran vendor ponsel China dalam penyediaan low cost dual sim card phone. Nokia merilis sejumlah ponsel dual sim card murah seperti Nokia X1-01, C2-01 atau Asha 200 dengan harga terjangkau namun hal tsb dilakukan ketika penetrasi market dual sim card sudah saturasi, dan image ponsel China dengan dual sim card (bahkan dengan fitur lain, misalnya tivi) sudah mengakar kuat di benak konsumen.
Nokia memiliki distributor yang kurang merata dan hanya focus pada sector asia kemudian promosi yang dilakukan perusahaan ini kurang gencar dan kurang agresif seperti yang dilakukan perusahaan lain terutama perusahaan china.




KESIMPULAN:
Nokia saat ini mengalami keadaan yang sangat buruk dengan berbagai macam kegagalan dan penurunan penjualan kemudian kalah bersaing dengan produk lain, manajemen yang terlalu banyak atau gemuk mempengaruhi nokia dalam mengambil tindakan. Kesiapan juga sangat kurang karena terlalu percaya diri dengan keuntungan yang lalu namun kurang memandang masa depan .
Dengan keadaan yang sangat buruk sekarang Nokia harus memberikan/memaksimalkan inovasi-inovasi terbaru dan tercanggih terhadap permintaan masyarakat yang tinggi akan gengsi produk terbaru untuk dapat terus bertahan di bisnis ini dan Strategi lain yang dapat dilakukan oleh Nokia adalah memberikan edukasi dan pemahaman kepada pasar terhadap pemakaian  produk yang kualitas tinggi agar meminimalkan penguasaan pasar oleh produk lain yang lebih murah. Dan juga harus merampingkan manajemen agar bisa lebih terarah dan juga harus melakukan pendidikan untuk setiap karyawan untuk membuat semua karyawan dapat berpikir inovatif dan lebik kompeten dalam bidangnya. Keluar dari titik aman dan mulai berkembang dengan inovasi dan kreatifitas akan membantu Nokia Corp.




1 comment: