BAB I
PENDAHULUAN
I.1.
Latar
Belakang
Telepon
selular merupakan salah satu alat
komunikasi yang penyampaiannya bersifat verbal dan nonverbal. Telepon seluler
atau lebih sering kita sebut handphone adalah perangkat telekomunikasi
elektronik yang mempunyai kemampuan dasar yang sama dengan telepon fixed line
konvensional, namun bisa dibawa kemana-mana ( portabel ) dan tidak perlu
disambungkan dengan jaringan telepon yang menggunakan kabel (nirkabel ;
wireless ).
Handphone
merupakan salah satu kebutuhan manusia yang sangat penting, karena dapat
digunakan sebagai alat komunikasi untuk memberikan informasi kepada
seseorang meskipun memiliki jarak yang
jauh.
Modernisasi
peralatan komunikasi terjadi secara terus-menerus dengan kecepatan yang semakin
tinggi. Dengan demikian informasi yang ada dapat diakses dalam waktu singkat
dan mampu tersebar dengan cepat. Awalnya telepon selular hanya digunakan sebagai alat komunikasi saja,
namun perkembangan yang terjadi adalah penggunaan telepon seluler tidak hanya
sebagai alat komunikasi saja, tetapi juga dianggap mencerminkan status sosial ,
citra dan gaya hidup.
Dalam upaya memenuhi kebutuhan tersebut saat ini
bermunculan berbagai alat komunikasi
modern sebagai hasil dari kemajuan teknologi. Berbagai merek telepon seluler
semakin banyak diperkenalkan dan beredar di pasaran seperti: Nokia , Samsung,
Sony ericsson, Siemens, Motorola, Balckberry, LG, dan lain-lain. Dari berbagai
merk telepon seluler yang ada di pasaran , salah satunya adalah sony ericsson
yang terus meramaikan industri telepon seluler.
Di
era globalisasi sekarang ini, bisnis ekonomi pun juga ikut terpengaruh. Batasan
antarnegara menjadi semakin kabur pada saat teknologi komunikasi semakin maju.
Hal ini membuat semakin ketatnya persaingan dalam dunia bisnis yang terjadi
antar perusahaan – perusahaan besar. Perusahaan harus mampu memberikan kepada
pelanggannya produk yang bermutu. Perubahan perubahan perilaku konsumen sangat
penting diketahui oleh perusahaan agar dapat memperkirakan kebutuhan konsumen
pada saat sekarang dan akan datang seperti mengetahui apa yang dibutuhkan, dan
apa selera konsumen.
Sony
ericsson adalah salah satu perusahaan terbesar Swedia yang merupakan penyedia telekomunikasi terkemuka dan sistem
komunikasi data, dan layanan terkait yang meliputi berbagai teknologi, termasuk
khususnya jaringan selular yang juga memiliki peran besar dalam perangkat
mobile.
Sony
ericsson merupakan penggabungan dari perusahaan elektronik sony dan perusahaan
telekomunikasi ericsson. Pada awalnya perusahaan ini menggunakan symbian OS
sebagai sistem operasi produknya, popularitas android yang terus meningkat
membuat sony ericsson melakukan peralihan terhadap sistem operasinya.
Pada
awal abad 20, Ericsson mendominasi pasar dunia untuk pertukaran telepon manual.
Pada oktober 2001 sony melakukan merger dan masuk ke indonesia secara resmi
pada februari 2002 dan terbukti mampu mempertahankan keberadaannya dipasar
global maupun tanah air. Namun pada 2009, karena persaingan yang ketat dan
begitu cepatnya setiap perusahaan telekomunikasi melakukan suatu perubahan atauapun melakukan
inivasi ,sony ericsson mulai mengalami keterpurukan karena munculnya smartphone
android samsung dan apple iphone yang berhasil mencuri perhatian konsumen.
Karena samsung dan apple memiliki brand image yang sangat baik di mata
konsumen. Sony ericsson sendiri berada pada tingkat presentasi brand image
terendah diantara samsung dan apple. Dan juga mengalami penurunan penjualan.
Namun
ditengah rendahnya brand image yang dimiliki, sony ericsson secara global
mengakuisisi sebesar 50% saham ericsson sehingga memiliki kepemilikan penuh
dalam sony ericsson mobile communications. Sony ericsson kemudian mulai
melakukan transformasi rebranding
menjadi sony mobile communications. Tidak hanya itu sony juga melakukan
transformasi rebranding pada tingkat produk menjadi sony xperisa smartphone.
Rebranding
yang dilakukan sony ternyata berhasil mencuri perhatian konsumen secara global.
Terbukti dengan penjualan sony yang langsung meningkat, ditambah lagi sony
terus melakukan inovasi dan terobosan baru sehingga semakin banyak konsumen
yang memilih produk sony.
Sony
kembali menjadi bintang dalam bidang telekomunikasi sejak sony mengeluarkan
smartphone yang dapat bertahan didalam air. Dalam sekejap saja sony sudah
menjadi bahan perbincangan konsumen global, karena ini merupakan suatu
terobosan baru dalam dunia telekomunikasi.
I.2.
Rumusan
Masalah
1. Bagaimana
sejarah perusahaan sony ericsson?
2. Bagaimana
analisis SWOT perusahaan sony ericsson?
3. Bagaimana
keunggulan kompetitif perusahaan sony ericsson?
4. Bagaimana
perubahan yang terjadi pada perusahaan
sony ericsson?
I.3.
Tujuan
Penulisan
1. Agar
mengetahui sejarah perusahaan sony ericsson.
2. Agar
mengetahui analisis SWOT perusahaan sony ericsson.
3. Agar
mengetahui keunggulan kompetitif perusahaan sony ericsson.
4. Agar
mengetahui perubahan yang terjadi pada
perusahaan sony ericsson.
BAB II
PEMBAHASAN
II.1.Sejarah
Perusahaan Sony Ericsson
Sejarah Sony
Ericsson. Sony Ericsson merupakan perusahaan patungan yang didirikan pada
tanggal 1 Oktober 2001 oleh perusahaan elektronik Jepang Sony Corporation dan
perusahaan telekomunikasi Swedia Ericsson untuk memproduksi ponsel. Alasan lain
untuk usaha ini adalah untuk menggabungkan keahlian elektronik konsumen Sony
Ericsson dengan pengetahuan teknologi di sektor komunikasi.
Di Amerika
Serikat, Ericsson bermitra dengan General Electric di awal tahun sembilan
puluhan, terutama untuk membangun kehadirannya di AS dan pengenalan merek.
Ericsson, yang telah di pasar telepon seluler selama beberapa dekade telah
berjuang maksimal namun tetap memperoleh kerugian besar. Hal ini terutama
disebabkan kebakaran pabrik Philips di New Mexico yang memproduksi chip untuk
ponsel mereka yang menyebabkan tertundanya produksi dan juga karena
ketidakmampuan untuk memproduksi ponsel murah seperti Nokia.
Pada bulan
Agustus 2001, kedua perusahaan (Sony dan Ericsson )telah merampungkan
persyaratan merger mengumumkan pada bulan April. Perusahaan ini memiliki tenaga
kerja awal 3.500 karyawan.
Penggabungan
kedua perusahaan tersebut tidak berjalan mulus, pangsa pasar Ericsson
benar-benar jatuh dan pada bulan Agustus 2002, Ericsson mengatakan akan
berhenti membuat ponsel dan mengakhiri kemitraan dengan Sony jika bisnis terus
mengecewakan Namun, pada Januari 2003, kedua perusahaan mengatakan mereka akan
menyuntikkan lebih banyak uang ke joint venture dalam tawaran untuk membendung
kerugian.
Strategi Sony
Ericsson adalah merilis ponsel model baru yang memiliki kemampuan seperti foto
digital serta kemampuan multimedia lainnya seperti men-download dan melihat
klip video dan kemampuan manajemen informasi pribadi. Untuk tujuan ini, merilis
beberapa model baru yang sudah built-in kamera digital dan layar warna adalah
hal yang baru pada saat itu. Bagaimanapun, usaha patungan ini terus membuat
kerugian lebih besar meskipun penjualan booming. Target untuk membuat
keuntungan dari tahun pertama sampai tahun 2002 ditunda hingga 2003 untuk paruh
kedua tahun 2003. Perusaah ini mengalami kegagalan dalam misinya untuk menjadi
top seller handset multimedia dan berada di tempat kelima dan berjuang pada
tahun 2005.
Konsentrasi Sony
Ericsson saat ini dalam memproduksi ponsel meliputi: musik, kamera, bisnis (web
dan email), desain, eco-friendly, dan anggaran telepon terfokus. Enam kategori
terbesar adalah:
Seri W Walkman
adalah merek ponsel musik Sony Ericsson, diluncurkan pada tahun 2005. Ponsel
Sony Ericsson W-seri adalah ponsel musik yang terkenal karena menjadi ponsel
seri pertama musik mobile, membuat pasar baru bagi musik portabel yang
berkembang pada saat itu. Fitur utama yang dapat dilihat dalam semua ponsel
Walkman adalah memiliki tombol ‘W’ yang ditekan untuk membuka media center.
Model terbaru, Yendo, merupakan ponsel Walkman pertama dengan layar sentuh
penuh. Walkman merek ponsel juga diproduksi untuk pasar Jepang, di mana satu
ponsel Walkman diluncurkan pada tahun 2009, Premier (Premier Cube), mampu
memutar musik dari CD player langsung ke telepon melalui konektor.
Sony Ericsson
Cyber-shot, diluncurkan pada tahun 2006 dalam model-model terbaru dari ponsel
seri K. Rentang ponsel ini difokuskan pada kualitas kamera yang disertakan
dengan telepon. Cyber-shot telepon selalu menyertakan flash, beberapa dengan
xenon flash, dan juga termasuk kamera auto-focus. Sony Ericsson menggebrak
kampanye pemasaran global untuk ponsel Cyber-shot dengan peluncuran ‘Don’t Miss
a Shot’. Kampanye ini menampilkan pemain tenis wanita atas Ivanovi? Ana dan
Daniela Hantuchova. Pada tanggal 10 Februari 2008, seri telah diperluas dengan
pengumuman C702, C902 dan telepon C905. Model terbaru, S003, yang diluncurkan
pada 2010 untuk pasar Jepang saja, adalah yang kedua dari Cyber-shot seri
ponsel bermerek yang dilengkapi dengan kamera 12 Megapixel setelah Satio. Ini
menggunakan CMOS ‘Exmor’ sensor, ‘PLASMA’ Dual-LED Flash, ISO 3200, dan tahan
air.
Sony Ericsson
BRAVIA , diluncurkan 2007 di pasar Jepang saja. Sampai saat ini, empat BRAVIA
ponsel bermerek telah dihasilkan. Sony Ericsson (FOMA SO903iTV, FOMA SO906i,
U1, dan S004 [23]) menggunakan merek BRAVIA. BRAVIA merek ponsel dapat
menunjukkan televisi terestrial 1seg.
Berbagai ponsel
dengan UIQ smartphone, diperkenalkan dengan seri P pada tahun 2003 dengan
pengenalan P800. Mereka terkenal karena touchscreens mereka, QWERTY keypad
(pada kebanyakan model), dan penggunaan platform antarmuka UIQ untuk Symbian
OS. Rentang ini sejak diperluas ke seri M dan ponsel seri G.
Sony Ericsson
XPERIA , digembar-gemborkan oleh Sony Ericsson XPERIA X1 pada bulan Februari
2008 di Mobile World Congress (sebelumnya 3GSM) yang diselenggarakan di
Barcelona Spanyol, merupakan merek dagang pertama yang dipromosikan oleh Sony
Ericsson sebagai miliknya dan yang ditunjuk untuk menyediakan teknologi konvergensi
antara basis target pengguna. Model pertama, X1, membawa sistem operasi Windows
Mobile dengan interface panel Sony Ericsson. Model X10 Xperia memiliki fitur
Sistem Operasi Android. Selain itu, Yahoo News melaporkan bahwa Sony akan
sejajar dengan Google untuk menjalankan Android pada smartphone game yang akan
datang.
Sony Ericsson
GreenHeart, pertama kali diperkenalkan pada tahun 2009, digembar-gemborkan oleh
Sony Ericsson J105i Naite dan C901 GreenHeart. Hal ini difokuskan pada tema
ramah lingkungan, tapi masih fitur dengan teknologi mobile terbaru dan
kemampuan multimedia. Hal ini terutama menggunakan bahan yang ramah lingkungan
dan fitur-apps.
Rencana kedepan
Sony Ericsson tidak lagi menggunakan sistem operasi mobile Symbian. Kini,
vendor ponsel yang sempat redup itu coba kembali bersinar dengan fokus
menggarap ponsel berbasis Google Android. Demkian pernyataan yang dikemukakan
salah satu eksekutif Sony Ericsson, Aldo Liguori. “Ke depan, kami tidak ada
rencana mengembangkan perangkat berbasis Symbian lagi (dikutip dari
Venturebeat). Sampai pada tahun 2010, Sony Ericsson masih menggunakan OS
Symbian untuk jajaran seri Vivaz besutannya. Namun vendor ini bisa saja
mengalihkannya ke Android sewaktu-waktu–sama halnya seperti Xperia X10.
II.2.Analisis
SWOT Sony Ericsson
Sony Ericsson
merupakan perusahaan patungan dengan pembagian keuntungan 50:50 antara Sony
Corporation dan Ericsson AB yang didirikan bulan Oktober 2001. Misi perusahaan
ini adalah memantapkan Sony Ericsson sebagai merek paling menarik dan inovatif
dalam industri perangkat bergerak. Visi perusahaan Perlakuan
adil terhadap tenaga kerja, pelestarian lingkungan yang proaktif dan
keterlibatan langsung dalam komunitas perusahaan. Memadukan
etika yang baik ke dalam semua aspek perusahaan, termasukmanajemen SDM, desain
produk, persyaratan pemasok dan program penjangkauankomunitas konsumen membantu
membangun dunia yang lebih bersih, aman dan mencerdaskan seluruh aspek social
dalam komuniti yang lebih luas dan mendunia.
Ada 2 aturan
yang dipakai dalam menjalankan perusahaan baik kepada bagian internal maupun
eksternal, yaitu:
- Aturan
Korporat adalah aturan yang membantu para karyawan membuat keputusan etis
yang diperlukan untuk melakukan tugas pekerjaan mereka sehari-hari
- Aturan
tanggung jawab sosial pemasok diterapkan agar para pemasok menyediakan
tempat kerja yang aman bagi karyawan, menghormati hak asasi manusia dan
menerapkan standar etika yang sesuai dalam semua urusan bisnis
Strategi
Sony Ericsson dalam menindak lanjuti hasil analisa SWOT yang dimiliki:
- Strenght
(Kekuatan)
Memiliki
kebijakan etika yang menjangkau seluruh Sony Ericsson dan para pemasok yang
menjamin semua operasi perusahaan dapat dilaksanakan dengan cara yang
bertanggung jawab secara sosial. Sony Ericsson komit terhadap perbaikan kualitas
lingkungan yang berkesinambungan pada produk dan operasi perusahaan di seluruh
dunia. Berperilaku teladan sosial dan etika serta menjalankan bisnis yang
sesuai dengan semua undang-undang dan peraturan yang berlaku.
Sony
Ericsson menghormati hak asasi manusia dan perlakuan etis terhadap semua
karyawan. Dan sebagai produsen ponsel terkemuka, Sony Ericsson komit terhadap
standar keselamatan yang tinggi dalam desain produknya bagi seluruh pengguna
produk maupun para pekerja di dalam pabrik. Tujuan perusahaan ini adalah
menyampaikan solusi yang membantu mengurangi pemakaian dan emisi sumberdaya
global terhadap udara, darat dan air.
Sony
Ericsson menjadi produsen pertama yang menghapus baterai nickel cadmium pada
semua ponsel dan bertekad untuk melanjutkan kerja yang progresif dengan cara
menghilangkan zat-zat yang dapat merusak lingkungan dari produk sony ericsson
sebatas yang dapat dilakukan secara wajar.
- Weakness
(kelemahan)
Kelemahan
Sony Ericson pada zaman ini adalah kurangnya keluaran produk-produk baru yang
menarik dan kurangnya iklan atau pengenalan terhadap brand baru sony ericson
terhadap masyarakat luas.
Dari
segi harga masih terdapat brand yang harganya belum cukup terjangkau, apalagi
sekarang banyak sekali penjual handphone murah dengan fasilitas yang banyak.
- Opportunity
(peluang)
Sony
Ericsson berpendapat bahwa pengembangan yang berkelanjutan merupakan salah satu
tantangan terpenting di masa depan. Para pelanggan menuntut produk dan layanan
teradaptasi secara lingkungan sehingga perushaan sony ericsson bertekad untuk
memenuhi tuntutan itu.
Bagian
sumber daya pers Sony Ericsson yang memuat siaran pers terbaru, arsip siaran
pers dan perpustakaan foto dengan gambar ponsel serta aksesorinya
Hal
lain yang membuat para pelanggan tetap setia pada produk sony ericsson adalah
dibukanya layanan internet untuk menampung segala keluhan para pelanggan.Selain
itu, situs web ini menyediakan informasi mengenai kesehatan dan
keselamatandalam ponsel dengan cara connecting.
- Threat
(ancaman)
Ancaman
untuk sony ericson saat ini adalah banyak keluar brand – brand baru yang
berkecimpung di penjualan handphone yang menjual handphone dengan harga murah
dan dengan fitur-fitur yang lengkap.
II.3.Keunggulan
Kompetitif Perusahaan Sony Ericsson
Sebagai
perusahaan yang besar dan memiliki pangsa pasar yang luas di seluruh dunia maka
tentunya perusahaan sony ericsson memiliki keunggulan tersendiri bila
dibandingkan kompetitornya. Salah satunya adalah dibagian perangkat keras yang
mereka gunakan yaitu:
1. Camera
yang terkenal sangat baik dan sony ericsson juga menjadi ponsel pertama yang
memiliki camera dengan fitur cyber-shoot dengan menangkap gambar lebih cepat
dan tidak berbayang, dan juga memiliki tingkat pixel camera yang tinggi hingga
22 Mega pixel bahkan lebih untuk seri yang kelas atas.
2. Menjadi
pencipta smartphone pertama yang memiliki ketahanan terhadap air dan pasir
dengan spesipikasi yang tinggi
3. Memiliki
baterai yang hemat energy dan ramah lingkungan dengan fitur greenheart dimana
sony ericsson mampu menyaingi produk lain dalam hal hemat energy
4. Memiliki
layar yang baik dalam menampilkan gambar bergerak (video) dengan resolusi
laying yang tiggi dan lebih banyak penampilan warna hingga jutaan warna.
Selain
dari segi perangkat keras sony ericsson juga memiliki perangkat lunak yang
menjadi unggulan seperti fitur music track ID yang sangat handal dan radio yang
sangat jernih
Dari
bidang pemasaran sejak awal sony ericsson melakukan segmentasi pasar yang
sangat baik, pada OS Symbian mereka menciptakan produk dengan special
spesipikasi yaitu W untuk walkman, seri P untuk Touchscreen, seri K untuk
camera yang baik, dan banyak lagi. Jadi
setiap seri memiliki keunggulan masing masing yang memudahkan konsumen untuk
memilih perangkat sesuai selera dan kebutuhan mereka. Dan untuk saat ini sesuai
kebutuhan konsumen yang lebih konpleks maka sony menciptakan seri experia yang
melengkapi secara keseluruhan.
Sony
ericsson juga menjalankan positioning produk untuk menciptakan nama baik merek
mereka di masyarakat. Dan hal itu berhasil dan sony memiliki keunggulan yang
sangat baik dalam hal menghormati HAM dengan menciptakan produk yang ramah
lingkungan.
II.4.Perubahan
Yang Terjadi Pada Perusahaan Sony Ericsson
Seiring
perkembangan sony ericsson mengalami kegagalan akibat keterlambatan untuk
melakukan inovasi diman vendor ponsel lain sudah beralih ke system android
sementara sony masih menjual perangkat dengan system Symbian. Dan kegagalan ini
juga menimbulkan kerugian dan ini juga di alami oleh rivalnya yaitu perusahaan
nokia. Dan budaya jepang juga mempengaruhi kelambatan atau kegagalan perusahaan
yaitu dari segi factor:
a. Harmony
Culture Error. Dalam era digital seperti saat ini, kecepatan adalah kunci.
Speed in decision making. Speed in product development. Speed in product
launch. Dan persis di titik vital ini, perusahaan Jepang termehek-mehek
lantaran budaya mereka yang mengangungkan harmoni dan konsensus. Perusahaan
Jepang yang menggunakan kultur kerja
yang sangat mementingkan konsensus. Top manajemen Jepang bisa rapat
berminggu-minggu sekedar untuk menemukan konsensus mengenai produk apa yang
akan diluncurkan. Dan begitu rapat mereka selesai, Samsung atau LG sudah keluar
dengan produk baru, dan para senior manajer Jepang itu hanya bisa melongo.
Budaya yang mementingkan konsensus membuat perusahaan-perusahaan Jepang lamban
mengambil keputusan (dan dalam era digital ini artinya tragedi). Budaya yang
menjaga harmoni juga membuat ide-ide kreatif yang radikal nyaris tidak pernah
bisa mekar. Sebab mereka keburu mati: dijadikan tumbal demi menjaga “keindahan
budaya harmoni”.
b. Seniority
Error. Dalam era digital, inovasi adalah oksigen. Inovasi adalah nafas yang
terus mengalir. Sayangnya, budaya inovasi ini tidak kompatibel dengan budaya
kerja yang mementingkan senioritas serta budaya sungkan pada atasan, perusahaan
Jepang memelihara budaya senioritas. Perusahaan Jepang, dan hampir pasti Anda
tidak akan menemukan Senior Managers dalam usia 30-an tahun. Promosi di hampir
semua perusahaan Jepang menggunakan metode
yang tua pasti didahulukan.
c. Old
Nation Error. Faktor terakhir ini mungkin ada kaitannya dengan faktor kedua.
Dan juga dengan aspek demografi. Jepang adalah negeri yang menua. Maksudnya,
lebih dari separo penduduk Jepang berusia diatas 50 tahun. Jadi mayoritas
Senior Manager di beragam perusahaan Jepang masuk dalam kategori itu. Kategori
karyawan yang sudah menua.
Namun
sony ericsson melakukan akuisisi terhadap perusahaan ericsson dan menjadi Sony
Mobile Communication Inc, dan juga merubah brandnya menjad sony. dan sekarang
sudah berpusat pada produksi sony experia yang menggunakan program atau system
android dan kembali memiliki pasar yang meluas dan kembali menjadi barang yang
bergengsi di masyarakat. Tentu bukan hanya bergengsi soal mereknya namun juga
dari segi kualitas perangkat keras dan lunaknya.
BAB
III
PENUTUP
III.1.
Kesimpulan
Berdasarkan
uraian dan penjelasan dari bab-bab yang terdahulu , maka dapat disimpulkan
bahwa :
1. Perusahaan
Sony Ericsson.Inc merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang
teknologi dan komunikasi yang sangat cepat perkembangannya untuk dikenal dalam
kalangan masyarakat.
2. Pelaksanaan
sistem inovasi yang dilakukan perusahaan ini berjalan dengan cukup baik,dimana
terdapat dampak yang positif diawal inovasi ini dilakukan dan berpengaruh bagi
perusahaan Sony Ericsson.Inc.
3. Adanya
system inovasi yang dilakukan oleh perusahaan Sony semata-mata hanya untuk
menunjukkan bahwa perusahaan memperhatikan kebutuhan dan keinginan banyak
masyarakat.
4. Namun
pelaksanaan inovasi yang cukup baik diawal membuat perusahaan menjadi lengah
dan tidak menyadari semakin banyaknya pesaing yang muncul dan memberikan dampak
negatif yang dialami oleh perusahaan Sony,sehingga perusahaan mengalami
keterputukan karena ditinggal oleh konsumen dan sudah dianggap sebagai
perusahaan yang tidak lagi memperhatikan dan tidak bisa lagi memenuhi keinginan
masyarakat yang semakin bertumbuh juga.
5. Berbagai
hal yang terjadi dan sudah dialami oleh perusahaan Sony merupakan perjalanan
yang cukup panjang bagi perusahaan ini dan dapat terjadi karena perusahaan
mamapu mengendalikan SWOT, oleh karena itu ketika perusahaan ini sempat merasakan suatu produk
yang diproduksi sempat memiliki suatu nama dan image yang cukup baik dikalangan
masyarakat, namun ditengah perusahaan sedang mengalami keadaan yang cukup
baik,namun perusahaan harus kembali lagi mengalami keterputukan ketika tidak
mengerti adanya ancaman yang semakin banyak muncul.Namun karena adanya suatu
peluang yang digunakan perusahaan dapat kembali lagi sebagai suatu perusahaan
yang memiliki brand image yang baik dimasyarakat.
III.2.
Saran
Adapun
saran yang dapat diberikan,dan mungkin dapat berguna bagi perusahaan adalah
sebagai beriku :
1. Perusahaan
hendaknya dapat terus mempertahankan sistem inovasi yang dilakukan diawal oleh
perusahaan dan tetap memperhatikan kebutuhan juga keinginan mayarakat.Serta
dapat memahami keadaan pasar yang mungkin dapat mengancam perusahaan dengan
munculnya pesaing yang semakin banyak.
2. Untuk
tetap dapat bertahan perusahaan hendaknya meningkatkan mutu bagi setiap produk
yang diciptakan dan dapat memuaskan keinginan masyarakat.
3. Agar
para konsumen tetap bertahan pada produk yang diciptakan, perusahaan seharusnya
tidak hanya melakukan inovasi pada hal-hal yang sama,tetapi harus memberikan
suatu nilai yang baru bagi masyarakat agar konsumen tiak merasa bosan/jenuh
terhadap produk yang ditawarkan oleh perusahaan ini.
4. Untuk
semakin meningkatkan image yang sudah cukup dikenal masyarakat, perusahaan ini
hendaknya tetap mengadakan rencana inovasi secara terus menerus dan
tetap meningkatkan kualitas yang lebih baik lagi.
ijin share ya kak thanks
ReplyDeletedigital marketing indonesia 2018